Bagi yang tidak akrab dengan nama jarak tintir, tanaman ini memiliki beberapa nama lain di antaranya adalah pohon betadine dan pohon yodium. Saya sendiri saat masih kecil mengira namanya adalah pohon tlutuh. Ternyata tlutuh adalah bahasa Jawa dari getah. Dulu ketika saya terluka, orangtua saya sering bilang “dikasih tlutuh”, maksudnya adalah diberi getah dari pohon yodium yang bermanfaat untuk mengobati luka luar.
Berikut ini klasifikasi ilmiah dari jarak tintir
Kingdom: Plantae
Subkingdom: Tracheobionta
Superdivisi: Spermatophyta
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Subkelas: Rosidae
Ordo: Euphorbiales
Famili: Euphorbiaceae
Genus: Jatropha
Spesies: Jatropha multifida L.
Saya sudah jarang menjumpai pohon yodium di lingkungan tempat tinggal saya. Beberapa tahun yang lalu, saat kami masih aktif merawat kebun unyu, kami menanam pohon yodium yang masih kecil. Ternyata pohon itu sekarang sudah besar. Karena tidak dipangkas, batangnya tumbuh memanjang sehingga menjadi mirip pohon ketela, tapi berbunga merah. Batangnya mudah dibengkokkan sehingga saya bisa meraih daunnya.
Sebenarnya lebih baik kalau pohon ini dipangkas sehingga batangnya tidak terlalu tinggi. Maka, daunnya bisa menjadi lebih banyak dan sewaktu-waktu tangkai daunnya bisa diambil dengan mudah agar getahnya bisa digunakan untuk mengobati luka luar. Cara mengambilnya yaitu patahkan ujung tangkai daun yang tersambung dengan batang. Getah akan langsung menetes dari ujungnya. Cukup meneteskan atau mengoleskannya ke luka. Rasanya agak perih, tapi tidak seperih saat menggunakan obat merah. Getahnya yang mengandung senyawa alkaloid jatrophine akan menghentikan pendarahan dan mengeringkan luka dengan cepat.